Jumat, 13 Februari 2009

BUAH NAGA







1. Asal-usul Buah naga
Buah naga (Inggris:pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filiphina, dan Malaysia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga).
2. Jenis-jenis Buah Naga
Buah Naga daging putih
Buah Naga daging merah
Buah Naga daging merah super genjah
Buah Naga kulit kuning daging putih
3. Khasiat buah Naga
Khasiat buah naga yang lain diantaranya :
1. Penyeimbang kadar gula darah.
2. membersihkan darah.
3. Menguatkan ginjal.
4. Menyehatkan lever.
5. Perawatan kecantikan.
6. Menguatkan daya kerja otak.
7. Meningkatkan ketajaman penglihatan mata.
8. Mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan.
9. Menstabilkan tekanan darah.
10. Mengurangi keluhan keputihan.
11. Mengurangi kolesterol dan mencegah kanker usus.
12. Mencegah sembelit dan memperlancar feses.
Kandungan tiap 100 gr buah naga merah adalah :
Moisture = 82,5-83 gr
Protein = 0,159-0,229 gr
Lemak = 0,21-0,61 gr
Serat = 0,7-0,9 gr
Carotene = 0,005-0,012 mg
Calcium = 6,3-8,8 mg
Phosphorus = 30,2-36,1 mg
Besi = 0,55-0,65 mg
Vitamin B1 = 0,28-0,043 mg
Vitamin B2 = 0,043-0,045 mg
Vitamin B3 = 0,297-0,43 mg
Vitamin C = 8-9 mg
Thiamine = 0,28-0,30 mg
Riboflavin = 0,043-0,044 mg
Niacin = 1,297-0,1300 mg
Ash = 0,28 gr
Lain-lain = 0,54-0,68 gr
Ingin tahu lebih banyak tentang buah naga kirim email aja k intan_agro@yahoo.co.id

BENIH PADI SERTANI

Sertani adalah akronim dari Serikat Tani Indonesia. Yang menciptakan jenis padi sertani 1 adalah Surono Danu. Beliau mengawinkan jenis padi unggulan lokal yang indukannya asli lampung, tetapi memiliki karakter padi liar. Yakni antara Dayang Rindu (pejantan) dengan Si Rendah Sekam Kuning dan Si Rendah Sekam Putih (betina). Tetua padi lokal ini memiliki umur panen sampai 150 hari, tetapi oleh Surono dipendekkan umurnya 105 hari dan maksimal 110 hari. Sedangkan sifat liar dan tahan terhadap penyakit tetap dipertahankan.

Perbedaan Padi Sertani 1 dan bukan padi Sertani 1
































PORANG

Tanaman Porang adalah tanaman daerah tropis yang termasuk family iles-iles. Tanaman ini mempunyai umbi yang kandungan Glucomanannya cukup tinggi. Tanaman Porang merupakan tumbuhan herba dan menchun. Mempunyai batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Batang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil/katak berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman Porang. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah. Di Indonesia tanaman Porang dikenal dengan banyak nama tergantung pada daerah asalnya. Misalnya disebut acung atau acoan oray (Sunda), Kajrong (Nganjuk) dan lain-lain. Banyak jenis tanaman yang sangat mirip dengan Porang yaitu diantaranya: Suweg, Iles-iles dan Walur. Perbedaan Porang dengan Suweg antara lain adalah sebagai berikut :
1. Keduanya memiliki daun yang 100% sama. Bentuk menjari, pangkal daun 3, kadang daun berwarna hijau cenderung gelap, kadang juga hijau cerah. Tetapi daun porang masih bisa kita kenali dengan melihat titik pangkal daunnya, pada tempat itu akan terlihat bulatan kecil berwarna hija cerah hingga coklat sebagai bakal tumbuhnya bulbil, titik tersebut mulai terlihat sejak tanaman berusia kurang lebih 2 bulan. Titik bulbil tersebut sangat kentara, jadi tidak perlu khawatir salah. Lebih jelas lagi pada tanaman dengan usia lebih dari satu tahun, karena titik pertumbuhan bulbil lebih banyak lagi, pada pangkal daun yang bercabang menyebar di banyak tempat.
2. Keduanya memiliki batang yang sama, berwarna hijau cerah dengan totol-totol putih. Tapi tunggu dulu, cobalah meraba batang tersebut dengan seksama. Tidak akan terlalu lama untuk memastikan bahwa salah satunya bertekstur kasar, sedang yang lainnya halus mulus. Batang yang halus inilah yang merupakan batang tanaman Porang, tidak akan salah.
3. Ketika umbi sudah dipanen, lihatlah kondisi fisik luarnya. Jika umbi memiliki titik-titik percabangan umbi, seperti terlihat berupa benjolan ke samping, maka pastilah itu umbi suweg, karena umbi porang berupa umbi tunggal. Lalu irislah sedikit umbinya, semakin terlihat dengan jelas perbedaan umbinya. Karena umbi suweg berwarna putih kadang cenderung berwarna ungu atau merah jambu, sedangkan umbi porang kuning cerah (ingat bendera partai Golkar? tidak akan salah lagi, warnanya seperti itu). Tetapi akan ada sedikit masalah jika anda menemui umbi berwarna kuning cerah, tetapi ada benjolan titik tumbuh, di beberapa daerah menamai umbi semacam itu dengan nama walur, dan bisa dipastikan itu bukan porang, karena serat umbinya kasar, sedangkan porang serat umbinya halus nyaris tak terlihat, hanya berupa titik-titik saja.

B. MORFOLOGI PORANG
1. Daun
Porang mempunyai bentuk daun menjari, pangkal daun 3, kadang daun berwarna hijau cenderung gelap, kadang juga hijau cerah. Daun porang mempunyai titik pangkal daun, pada tempat itu akan terlihat bulatan kecil berwarna hijau cerah hingga coklat sebagai bakal tumbuhnya bulbil, titik tersebut mulai terlihat sejak tanaman berusia kurang lebih 2 bulan. Titik bulbil tersebut sangat kentara, jadi tidak perlu khawatir salah. Lebih jelas lagi pada tanaman dengan usia lebih dari satu tahun, karena titik pertumbuhan bulbil lebih banyak lagi, pada pangkal daun yang bercabang menyebar di banyak tempat.
2. Batang
Batang tanaman Porang terdapat bercak-bercak putih - hijau. Secara visual memang tidak terlalu berbeda dengan Suweg / Iles-iles Putih/ Walur (hanya saja kalau suweg kadang cenderung bercak gelap). Jika diraba baru terasa kalau kulit batang suweg terasa kasar.
3. Umbi
Kira-kira mulai usia tanaman 2 bulan, porang mulai mengeluarkan bulbil, yaitu umbi generatif yang tumbuh pada pangkal daun. Ditandai dengan bintik gelap pada pangkal daun. Jumlah bulbil tergantung ruas percabangan daun.Besarnya bulbil mulai seujung pensil sampai sekepalan tangan anak kecil. Bulbil berwarna coklat gelap. Umbi porang merupakan umbi tunggal, tidak ada titik tumbuh selain di bekas tumbuhnya batang. Daging umbi berwarna kuning cerah, dan seratnya halus. Getah porang menimbulkan rasa gatal di kulit.

C. SYARAT TUMBUH
Tanaman Porang pada umumnya dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja, namun demikian agar usaha budidaya tanaman Porang dapat berhasil dengan baik perlu diketahui hal-hal yang merupakan syarat-syarat tumbuh tanaman Porang, terutama yang menyangkut iklim dan keadaan tanahnya. Syarat tumbuh tanaman Porang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Keadaan Iklim
Tanaman Porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi terhadap naungan atau tempat teduh (tahan tempat teduh). Tanaman Porang membutuhkan cahaya maksimum hanya sampai 40%. Tanaman Porang dapat tumbuh pada ketinggian 0 - 700 M dpl. Namun yang paling bagus pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 - 600 M dpl.
2. Keadaan Tanah
Untuk hasil yang baik, tanaman Porang menghendaki tanah yang gembur/subur serta tidak becek (tergenang air). Derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 - 7 serta pada kondisi jenis tanah apa saja. Tanah yang digali untuk ditanami, menyebabkan tanah kaya oksigen dan membuatnya menjadi gembur. Pupuk yang diberikan untuk porang, secara tidak sengaja – sebagian akan ikut terserap oleh perakaran tanaman tegakan, sehingga baik porang maupun tanaman tegakannya akan memperoleh manfaat dari pupuk tersebut. Penyiangan rumput di sekitar tanaman porang tentu saja akan menghilangkan gangguan – mengurangi perebutan unsur hara antara tanaman utama dengan penganggu. Jadilah, pola penanaman tumpangsari porang di bawah tanaman tegakan akan bekerja simbiosis mutualisme antara pemilik lahan dengan petani porang, layaknya kerbau dengan burung jalak. Porang yang dibudidayakan di hutan rakyat atau lahan perorangan, disarankan untuk ditanam dalam galian dengan ukuran tertentu, diberikan pupuk – terutama pupuk kandang dengan komposisi tertentu dan diperlukan sesekali penyiangan terhadap rumput gulma.
3. Kondisi Lingkungan
Budidaya porang memerlukan tanaman keras sebagai tegakan yang melindungi porang dari sinar matahari langsung. Sebenarnya, kerapatan pohon atau keteduhan daun lahan yang akan ditanami tidak harus terlalu rapat dan keteduhan yang diberikanpun hanya minimal sekali, yang penting, pada saat matahari terik bersinar di tengah hari, daun porang bisa terlindung dari sinarnya. Karena jika tidak, daun akan layu dan tanaman tidak akan tumbuh optimal, bahkan mati. Naungan yang ideal untuk tanaman Porang adalah jenis Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain, yang pokok ada naungan serta terhindar dari kebakaran. Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik.

E. KANDUNGAN PORANG
Umbi porang atau suku jawa menyebutnya : iles-iles, walaupun istilah ini tidak tepat, mengandung bahan/senyawa yang mahal harganya yaitu: Glucomannan. Glukomannan adalah polisakarida hidrokoloid yang terdiri dari residu D-glucose dan D-mannose. Membeli porang/konjac sama dengan membeli viskositas. Mutu Porang/Konjac Indonesia yang dicari adalah: > 60.000 cps. Jepang, taiwan, Hongkong, USA memerlukan porang sebagai makanan kesehatan. Karena sebagai polisakarida, atau bahasa orang AWAM (PATI). glukomannan ini mengandung rendah kalori yakni: sekitar 3 Kkal/100 g bahan.

F. Manfaat Porang
Manfaat Porang banyak sekali terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat Glucomanan yang ada di dalamnya. Adapun manfaat unbi Porang adalah sebagai berikut:
1. Bahan lem
2. Jeli
3. Mie
4. Conyaku/tahu
5. Felem
6. Perekat tablet
7. Pembungkus kapsul
8. Penguat kertas

G. Pemasaran
Pasar umbi Porang mencakup pasar luar negeri dan dalam negeri.
1. Untuk pangsa pasar dalam negeri; umbi Porang digunakan sebagai bahan mie yang dipasarkan di swalayan, serta untuk memenuhi kebutuhan pabrik kosmetik sebagai bahan dasar.
2. Untuk pangsa pasar luar negeri; masih sangat terbuka yaitu terutama untuk tujuan Jepang, Taiwan, Korea dan beberapa negara Eropa.